Hari-hari
dimana acara music itu berakhir, kembali ke aktivitas kampus lagi. Apa yang
terjadi setelah acara itu gak pernah aku duga! Orang-orang yang dekat denganku,
satu demi satu mulai hilang, mantanku mulai jarang kontak denganku.
Ana dan Ones mulai jenuh dengan
hubungan mereka, mereka sering bertengkar dan salah paham.
“Apakah selemah itu hubungan yang
terlihat tampak baik? Secepat itukah hubungan mereka pergi? Ataukah secepat
kilat perasaan itu hilang?” Ana yang mulai merasa dirinya tersakiti dengan ke
acuhnya Ones, Ones yang mulai jenuh dengan kekanak-kanakannya Ana.
Apa
kabar dengan para lelaki itu?
Aku dan si F tidak pernah
bertemu, sekali kami chat bahkan aku memakinya. Dia itu seenak jidatnya sendiri
datang dan pergi, menjadikan diriku sebagai terminalnya. Terakhir kami chat aku
marah besar karena tiba-tiba dia mengganti foto bbmnya dengan fotoku. Dengan
kakak tingkat teknik sejak saat itu kami tidak saling hubungan lagi. Kami
saling menjauh, bahkan aku sempat jijik dengan pengakuan mengejutkannya. Dengan
Si A aku masih sering kontak meskipun kontak dengan perasaan marah, karena dia
masih mengekangku seperti aku masih kekasihnya. Yang terakhir dengan Angga, dia
baik terang-terangan bilang menyukaiku, selalu berusaha menjawab segala problem
Indihome, ataupun laptopku. Dulu kami punya cita-cita yang sama, jadi pegawai
Telkom. Tapi sayangnya dia yang berhasil masuk Telkom sedangkan aku malah
terjebak dengan sekolah SMA.
Ada
satu lagi laki-laki yang berusaha masuk dalam hidupku. Dia si T dia adalah
mantan kekasihku SMA dulu, dia itu cowok yang romantis sering banget ngasih
mawar bahkan plat nomor sepeda barunya adalah namaku. Kami pernah punya janji
kalo udah Kuliah kami bakal bersama, tapi janji itu bagiku gak penting lagi.
Aku gak bisa 2 kali nyakitin perasaan sahabatku, Si T adalah pacar sahabatku
yang pernah aku rebut. Si T adalah cowok yang punya banyak sekali waktu untuk
orang yang ada disampingnya, maka dari itu dulu aku berusaha membuatnya
tertarik kepadaku dulu. Memang rumput tetangga lebih hijau, aku tau itu jahat,
aku merusak kebahagiaan sahabatku. Ini semacam balas dendam dan butuh cowok
yang bisa bikin aku lepas dari mantanku. Tapi, pada akhirnya aku juga sadar itu
salah. Karena rasa bersalah itu aku berjanji tidak akan kembali kepadanya.
Ketika
ada tugas mata kuliah berbasis flash AndP meminjam tugasku, Ones yang
memberitahu dimana kossku. Anemia lagi kambuh saat itu, terlihat sangat lelah.
Kami bercanda bersama, mendengarkan Ones curhat (meskipun AndP hanya senyum),
dan saling tanya tugas. Sewaktu membicarakan tentang kebaperan Ana, tiba-tiba
AndP nyletuk “Emang kamu gak baper Lyl?” sempet speechless karena pertanyaan
itu, tapi Ones menyelamatkanku dengan mengajak AndP pulang.
Aku
dan AndP lebih akrab daripada waktu osperk jurusan, kadang aku bahagia ketika
berpapasan dengannya. Saat aku kebingungan Wifi dia Voicenote cara
ngebenerinnya, meski cara itu tidak berhasil.
Tanggal
12 Oktober 2015, aku masih orang pertama yang mengucapkan ulangtahun kepada
mantan kekasih 3 tahunku itu. Meskipun pada akhirnya bertengkar lagi gara-gara
aku gak bisa datang ke acaranya, aku takut ketika aku datang nanti akan lebih
sulit untuk melepaskannya! Hubungan kami itu sudah tidak sehat sejak lama. Sore
harinya si A juga baru tau kalo aku dan F pernah pacaran, dia marah hebat. Semenjak
itu si A bilang mau move on dariku! Aku kuwalahan dengan kata-kata kasarnya,
bahkan satu laki-laki ini tega bilang aku Pecun ketika dia tau Hpku ada 2. Dia
juga memaksaku untuk memberinya Hp sonyku. Kejepit, bisakah aku pacaran lagi
sama laki-laki yang namanya udah bener-bener bikin sakit hati? Udah mengecewakan
berulangkali? Aku bahkan memanggilnya adik hari itu, tanggungjawabkulah yang
membuatku masih perduli padanya, tanggungjawabku yang biasanya menjadi kakak
untuknya. Aku move on bukan karena orang ketiga, aku move on sudah sejak aku
berpacaran dengan si T. Cuman pengen bener-bener lepas dari si A, itu aja.
Malam harinya aku dan AndP mau bertemu di
perpus untuk tukar tugas. Rencananya tugasnya
aku benerin dan dia ngebenerin Wifi laptopku. Meskipun dari sana kami cuman
bertemu sebentar, dia ngasih tugasnya lalu pergi lagi dan wifiku yang
ngebenerin malah si Ones. Di perpus aku sama Ana, Ones, dan Mahmud. Dan Ones
punya acara ngilangin kunci motorku waktu beli gorengan, udah gak karu-karuan
ini hati. Udah rela ngerjain tugasnya, tapi gak lihat orangnya, udah berharap
wifiku dibantuin dia, tapi malah dibantu orang lain, kunci motor ilang
sebentaran pula. Yah pulang dengan tragis, gak bisa lihat dia sampai jam 9
malem. Waktu aku dikos wifinya gak bisa lagi, kebingungan lagi. AndP tiba-tiba
telfon merasa gak enak hati gara-gara dia ninggalin cewek yang ngerjain
tugasnya. Dan pada akhirnya aku malah kembali ke kampus mbenerin wifi untuk
yang kedua kalinya, tapi kali ini aku lihat AndP. Bahagianyaaaaa…….
Ones mulai resek, mulai menggoda kami berdua. Tapi sebenernya aku juga canggung ngelihat AndP.
Ones mulai resek, mulai menggoda kami berdua. Tapi sebenernya aku juga canggung ngelihat AndP.
13 Oktober AndP tiba-tiba kekos, dia terlihat sangat
capek! Dia ingin mengajakku menyusul
teman-temannya ke pantai tapi aku menolak ajakannya, aku menyuruhnya pergi
sendirian AndP malah punyak banyak alasan dan tetap mengajakku. Tapi aku
bener-bener gak bisa pergi, akhirnya kami makan berdua. Pertama kalinya aku
canggung makan didepan cowok, aku makan dengan tidak tenang karena takut malu
dan kemudian dia ilfil. Kami mulai bercerita, aku mulai gak malu-malu saat
bicara sama AndP. Kami sampai larut malam di depan kosku, saking salah
tingkahnya aku gak sengaja kelepasan kentut, dia hanya tertawa. Ini memalukan!
Belum juga dekat udah di kentutin. Gimana bisa jaim kalo gini caranya?
16 Oktober AndP
diklat UKM sampai 18 Oktober, dia menitipkan motornya kepadaku. Aku dengan
senang hati gak pulang jaga sepedanya aku tidak pulang. Tanggal 17 Oktober aku
diajak teman-teman SMAku keluar malam hari, gak tau yaaa kenapa tiba-tiba aku
nangis mintak pulang. Aku ngerasa ini salah seharusnya aku sendirian di kos,
jaga motornya. Perasaanku kembali tulus, aku suka sama dia. Aku bahkan punya
pikiran dia yang lagi diklat yang di marah-marahin aku malah keluar malam sama
temen-temen. Keluarnya juga ketempat yang belum aku kenal dan tidak seharusnya
aku kenal. 18 Oktober AndP kembali, dia menungguku sampai aku pulang dari mall
gara-gara motornya dikosku.
Malam harinya
aku bertengkar lagi si A, si A bilang dia sudah punya pacar baru lagi. Dia bilang
dia udah gak bakal mengganggu hidupku lagi. Aku lega, tapi aku juga masih takut
tiba-tiba nantinya dia kembali marah-marah. Beneran bahagia, ketika dia bilang
kayak gitu! Kayak beban selama ini hilang.
Aku dan AndP sering
bertemu, bahkan dia mengantarku beli kertas buat praktikum dan aku mau
membantunya bikin garis buat praktikumnya hingga tidur jam 2 pagi. Ini semacam
kencan kedua kami, kami tersesat dijalan Blimbing. Padahal seharusnya aku hafal
dengan jalan itu. Dia juga mengajakku makan di WSS, dan lagi-lagi dia yang
membayar makananku. Canggungnya bukan main! Aku mulai bercerita lagi tentang
hubungan 3 tahun itu kepadanya, bahkan AndP tau screenshoot percakapan
pertengkaranku dengan si A, dia tau bagaimana sakit hatinya cewek dikata-katain
kayak gitu. Ketika pulang dia memintaku membangunkannya jam 5 pagi. Aku membuat
garis untuk praktikumnya sampai jam 2 pagi, dan dia enak-enakan tidur. Besoknya
jam 5 pagi aku udah bangun! Cuman tidur 3 jam. Kan bikin gemesss!!!!
Praktikum
pertamanya , dia terlihat sangat lelah. Praktikumku masih beberapa hari setelahnya,
Hampir tengah malam aku ke kampus membawakan makan untuk dua sahabatku Ana dan
Ledy, aku juga membawakannya makanan. Ana dan Ledy berada diperpustakan
sedangkan dia berada di gazebo kampus kami. Di gazebo ada AndP dan mahmud,
waktu Mahmud meminjam Hpku AndP mengajakku pergi ke taman perpustakaan. Disana
kami seperti teman baik, kami berbicara sampai melupakan Mahmud. Tiba-tiba Hpku
berdering Angga yang menghubungiku, sedikit ketakutan sih!
Praktikum
pertamaku, jum’at sore laptopku ada virus desktopnya. AndP membawa laptopku,
dia membenarkannya. Malam Minggunya, aku sibuk dengan lembaran-lembaran kertas
praktikum pertamaku. AndP menemuiku, dia mengajakku main ke Batu meskipun
akhirnya gagal. Kami malah makan jam 2 pagi di sebuah warung ayam. Bersama Ana
dan Ones, hari itu foto pertama kami yang tidak sengaja di ambil oleh Ana. Ana
dan Ones memang sudah sering terlihat bersama, mereka bedua mengumbar kemesraan
lagi. Aku dan AndP canggung, beneran disitu aku merasakan ini hal yang aneh.
Seperti kembali ke masa awal remaja, merasakan malu menyukai seseorang.
Hari-hari
berlalu, kami semakin dekat dengan hubungan tanpa kepastian. Entah itu teman
atau apalah. Tanggal 29 Oktober aku masih ingat disitu aku merepotkannya lagi,
dia mengerjakan praktikum tetapi aku membuatnya menemuiku. Aku ingin melihat
konser, dia juga ingin melihatnya juga. Katanya temanku gratis, ternyata itu
HOAX malah bayar mahal. Gak jadi sih emang lihat konsernya, tapi kami pergi
ngees di Jl. Galunggung. Pulangnya aku bertanya apa dia punya gebetan? Dia kebingungan
menjawabnya, sebenarnya aku cuman pengen jelas gitu aja sih! Kalo emang gebetan
ya gebetan kalo temen ya temen. Sempet frustasi ketika dia bilang “Enggak Punya”
kan nyesek jadi selama ini akunya yang ngarep ke dia. Tapi, ketika dia bilang
itu sambil megang tanganku lagi. Kan jadi bingung, laki-laki yang bikin
Fluktuasi naik turun ini.
Praktikum
keduaku, hari jum’at malam kami berdua ke rumah hantu. Yah aku tau dia takut,
tetapi dia punya tanggung jawab tidak takut didepanku. Itu lucu ketika kami
berada didalam, aku tertawa lepas. Padahal praktikum sangat melelahkan!! Kemudian
kami jadi ke Batu bersama dua teman kami. Frustasi lagi ketika gak sengaja
lihat Whatsappnya sama perempuan lain, mau marah? Emang siapanya? Seharusnya juga
gak punya hak buat lihat hpnya seseorang yang bukan siapa-siapa. Begadang di
depan kos temanku sampai ketiduran. Sabtu malamnya dia membantuku semalaman
mengerjakan praktikumku, akunya malah ketiduran. Bingung lagi, ini cowok kek
apa sih? Bilangnya gak punya gebetan, tapi rela gitu bantuin cewek yang bukan
siapa-siapanya sampek begadang gitu? Rela gitu di gigitin nyamuk buat terjaga
semalaman? Beneran nih cowok cool satu, bikin terbang. Cowok ini pemalu, dia pendiam tetapi ketika
kami bersama dia banyak bicara, aku sering tertawa di dekatnya. Teman-temanku
bilang dia itu pendiam kayak tembok, padahal dia seru, nyambung diajak bicara
bahkan kadang aku kuwalahan menjawab pertanyaannya. Special kayak martabak!
selfie pertama kami
Esoknya, Kami kami
pergi jalan-jalan. Kami mengunjungi kota teman kami, kami lebih dekat lagi. Tapi, hanya hubungan gak tau hubungan apa ini namanya. Berasa jadi teman rasa
pacar, teman rasa doyan atau teman rasa es krim strawberry. Aku gak doyan sayur,
tiba-tiba AndP memakannya Hnnnngg-‘ Berasa gimana yaa??? Entahlah!!! Oke, malam
harinya untuk pertama kalinya tanpa rasa jaim aku melingkarkan tanganku ke
pinggangnya. Sebenarnya malu, malu sih tapi yaa mau juga. Hahahaha…… disini ceritanya sangat panjang tetapi privasi yang bikin gak mungkin diceritain.
Hari Seninnya,
tiba-tiba aku menangis aku merasa bersalah berat kepada temanku, aku kuwalahan
dengan Praktikumku, dan juga aku AndP sumpah dia bikin frustasi ketemu nyapa
juga enggak, Bbm juga enggak. Ya ampun! Tiba-tiba menghilang tanpa sebab. Ini
lagi, waktu aku tidur sumpah ini bikin ilfil. Kek pengen pingsan, berat banget
ini! Malam harinya, ketika aku bener-bener frustasi aku curhat ke Ones, sambil
nyesek campur aduk kayak nasi campur. Aku mau pergi sama teman-teman
offeringku. Tiba-tiba si F muncul gitu didepan kos, gimana gak kelabakan? Dengan
seperti biasanya “udah makan a? kok sedih?” tapi, udah gak ada selera lagi ini.
Ones temannya AndP , tau mantan kayak gitu jadi gak enak hati sendiri. Tapi,
bener-bener unmood pengen kabur gitu aja. Ketika jalan-jalan malam sama
temen-temenku, aku malah diem gak banyak omong seperti biasanya. Udah punyeng
ini otak, mau berhenti suka juga gak bisa.
Selasanya di
kampus, ada mata-mata yang gak enak gitu mandang kami. Sebenernya bukan kami
yang dipandang tidak enak. Tetapi, kami ikut keseret arusnya. Aku mengecewakan
sahabatku sendiri yaaa? Merasa bersalah, kasian, tapi juga udah nyuruh dia
pergi dari awal. Aku menunggu AndP di kos temanku, sampai akhirnya orangtuaku
datang ke kos AndP tidak juga datang. Aku menemui orangtuaku dulu, kemudian
kembali ke kos temanku. Disana sudah ada AndP tetapi, anehnya mereka bertiga
tidak memberitahuku apa yang mereka bicarakan hingga hari ini. AndP didorong
mereka untuk bicara sesatu, tapi dianya masih malu-malu akunya malah tambah
bingung. Ini malam harinya aku ketiduran waktu AndP ke kosku, dan akhirnya dia
ke kos teman cewekku lagi. Aku bangun AndP udah pulang, nyesel dikit sih.
Tanggal 4 November , siangnya ada insiden siding Offering B. Aku dipersimpangan jalan,
niatku itu cuman pengen main sama AndP malah gak taunya ada 2 hati yang
poraporanda akibat kedua teman doubledate kami. Aku gak bisa milih mihak
kesiapa , 3 orang ini sahabatku ketika aku jujur aku akan melukai 1 sahabatku, ketika aku tidak jujur aku akan
melukai 2 sahabatku. Untungnya aku mintak AndP ikut kesitu, jadi pada akhirnya
kami berdua kabur. Di taman depan perpustakaan, AndP tanya
kenapa aku gak seceria dulu lagi? Ya ampun padahal dia tau aku suka dia,
AndP bilang “Pengen ngomong sesuatu, tapi mau nyelesaiin praktikumnya dulu”.
Pikiranku itu, selesai praktikum ya bulan Desember aku disuruh nunggu sampai bulan Desember?
Tanggal 5 November, Ini adalah hari ulang tahun sahabatku Ana. Dia diikat dipohon, diguyur
tepung. Hari menyenangkan ini, dari awal sudah membuatnya jadi marah, bikin dia
sebel. Beneran sayang ini aku ke anak satuk ini. Aku pulang habis magrib, aku
membantu Ana, Ledy dkk mengerjakan praktikumnya diperpustakaan. Disitu aku gak
sadar AndP ada di lantai 2, akunya keasikan bercanda sama temanku Adit. Malam
harinya dua temanku kekosku, aku dengan penampilan jangkungku kaos dan rok pendek.
Kami menunggu AndP didepan kos temanku. AndP datang setengah 11 malam, dia
terlihat kacau. Dia benar-benar kacau malan itu, dia sangat lelah, rambutnya
acak-acakan. Kami berdua berbicara, mulai berbicara soal hati. Begini, malam
itu aku sudah lelah menunggunya, aku kebingungan kami ini sebenarnya apa? Teman
atau gebetankah? Aku takut dia hanya menganggapku teman dan aku menganggapnya
lebih? Abu-abu itu gak menyenangkan, akunya serius dia malah bercanda aku malah
semakin jengkel ditambah lagi kedua temanku memperlihatkan kemesraan mereka. Aku
mintak pulang, didepan kosku aku udah unmood sekali, pengen langsung nangis
dikamar. Tiba-tiba dia bilang “Mau a jadi pacarku?” Heiii…… ini pertama kalinya
ditembak cowok langsung, mau gimana cobak? Mau gak jawab iya? Kan bodoh akunya
kalo gak jawab iya. Ya pasti dijawab IYA lah, dan gak sengaja aku lompat-lompat
kayak gak ada pencitraan sama sekali gitu. Kami punya perjanjian, perjanjian
yang gak masuk akal menjaga privasi. Bisakah saling menjaga privasi
masing-masing hingga nanti? Kalo aku insyaallah bisa soalnya aku takut sama
sakit hati. Mending langsung ketauan biar langsung hancur dan move on, simple
aja sih. Malam itu udah tengah malam, Hpku mati aku gak tau kapan tepatnya kami
jadian. Tanggal 5 atau tanggal 6? Aku juga gak berani buat bicara soal tanggal
jadian, soalnya aku tau AndP paling anti bicara soal hati. Terimakasih….